DIGITAL BISNIS

PENDAHULUAN

Manusia harus selaras dengan perkembangan jaman, Efisien, Ekonomis, Efektif. 

Mindset Manajemen yang bisa diterapkan dalam berpikir seorang manusia dengan tujuan agar keselarasan dalam beraktifitas kehidupan sehari-hari mempunyai Nilai Lebih.
Dalam hal ini seseorang dalam merubah mindsetnya adalah dengan melihat permasalahan-permasalahan yang ada dengan optimis serta percaya diri dapat mengambil keputusan yang praktis.
Keselarasan mindset yang praktis bukan saja diterapkan oleh seseorang, atau karyawan namun juga Perusahaan agar dalam mengaplikasiannya sejalan terhadap perkembangan Tekhnologi Bisnis Digital dan di Transformasikan pada Perkembangan Era Digital, sehingga sejalan dengan maksud dan tujuan Era Tranformasi Bisnis Digital.

Picture by : https://m.bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20221122/9/1600731/ekonomi-digital-manfaat-karakteristik-perkembangan-dan-tantangannya

DIGITAL EKONOMI DAN BISNIS
Adanya revolusi industry tersebut telah membuat disrupsi kehidupan dalam bentuk kemanfaatan, tantangan, bahkan bisa juga risiko ancaman kepada individu, masyarakat, kelembagaan dan juga kepada negara dalam berbagai bidang kehidupan termasuk bidang ekonomi, apabila tidak dilakukan antisipasi dan sikap kebijakan yang tepat.
Demikian pula dengan pengaruh ekonomi digital sebagai bagian dari industrialisasi teknologi merupakan keniscayaan yang harus diterima masyarakat Indonesia yang menganut sistem ekonomi terbuka, sebagai bagian dari masyarakat ekonomi dunia.

https://tonghanter.harianterbit.com/gbr_artikel/Revolusi-Industri-4-0-fix_2.jpg

INDUSTRI 4.0
Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber. Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri.
Dengan kemunculan revolusi ini, mengubah banyak hal di berbagai sektor. Dimana yang pada awalnya membutuhkan banyak pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional.
Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain.
Dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0
Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Namun, selain adanya dampak positif tersebut, terdapat pula dampak negatif yang terjadi akibat revolusi ini. 
1. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0
Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget maupun teknologi lainnya.
Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat meningkatkan hasil produksi.
Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.
Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun menggunakan mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk menggerakkannya.
2. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya menggunakan mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang baik.
Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan keterampilan pegawai agar dapat menjalankannya.
Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota besar.
Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan.

Picture by https://accurate.id/bisnis-ukm/revolusi-industri-4-0-pada-bisnis/

REVOLUSI MODEL BISNIS DI ERA DIGITAL
Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup yang sebelumnya.
Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi.
Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.
Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.
Penggunaan internet dalam proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan.
Mulai dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan, hingga pelayanan pelanggan.
Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja sama global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya.
Selain itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi yang berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.


TEKNOLOGI FINANSIAL
Belakangan ini, istilah financial technology (fintech) atau teknologi finansial sedang menjamur di Indonesia. Penyebabnya apalagi kalau bukan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin gencar saat ini. Tapi, apakah kita mengetahui pengertian financial technology yang sesungguhnya?


         (Foto Google Search Console tools. Sumber: Unsplash.com)

Financial Technology Berbeda dengan Layanan Keuangan Berbasis Teknologi
Kita sering mengidentikkan financial technology dengan perusahaan yang membuka layanan keuangan berbasis teknologi. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Ketika membicarakan financial technology, kita harusnya berfokus pada teknologi keuangan yang digunakan. Sedangkan perusahaan yang menyediakan layanan financial technology di Indonesia biasa disebut penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD). Adanya contoh fintech ini membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat secara online.
Meskipun terbilang baru di Indonesia, pemanfaatan financial technology dan perusahaannya sudah menjamur. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menangani pertumbuhan penyelenggara IKD di Indonesia, sehingga perusahaan fintech di Indonesia dapat dipastikan keamanannya. 
Pemerintah Indonesia melalui OJK memang mengharapkan tumbuhnya IKD di negara ini, tapi tetap menjaga agar penyelenggara IKD bisa dipercaya oleh masyarakat dan terjamin keamanannya. 
Bagaimana seorang pekerja bisa menselaraskan Mindset yang tidak berbelit dan terlalu kuno dalam mengambil sikap dan keputusan saat bekerja maupun aktifitasnya sehari-hari, terkadang masih banyak Mindset yang terlalu kuno serta praktis dalam menentukan keputusan, seperti contoh seorang Manajer yang seharusnya mengambil keputusan yang masih merupakan bagian dari jobdesknya masih harus membahas terlebih dahulu kepada pimpinannya dalam rapat, kondisi tersebut bisa diakibatkan karena proses secara struktural dan ketidak percaya diri seorang Manajer.


Picture by : https://www.sketchbubble.com/en/presentation-digital-entrepreneur.html

DIGITAL ENTREPRENEURSHIP
Inilah dunia kewirausahaan digital (digital entrepreneurship), yakni kewirausahaan yang dipengaruhi oleh, atau memanfaatkan, transformasi digital dalam bisnis dan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar kewirausahaan masih berlaku dan dapat diaplikasikan di dunia kewirausahaan digital ini, seperti : menumbuhkan pola pikir kewirausahaan, mengidentifikasi peluang yang baik, mengenal pelanggan Anda, memenuhi ketentuan legal, maupun berupaya untuk meningkatkan modal. Dalam kewirausahaan digital, perubahan mendasar terletak pada upaya untuk aktif dalam aktivitas bisnis dan terkoneksi dengan masyarakat yang telah melek digital.

  1. Content-Based Business berupaya untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan konten yang spesifik dalam format digital. Konten ini dapat meliputi resep, artikel, video, webinar, panduan, dan masih banyak lagi. Tantangan utama dalam tipe bisnis ini adalah bagaimana mencari topik yang tepat, dan perlu upaya untuk melakukan pemutakhiran konten secara konsisten.
  2. Community-Based Business menawarkan nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan konten spesifik yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penggunanya.
  3. Online Store, seperti yang banyak kita jumpai saat ini, merupakan platform penjualan produk barang atau jasa. Anda dapat memulai bisnis ini dengan bekerjasama dengan pengusaha lain yang memiliki produk bagus namun belum memahami bagaimana cara menciptakan toko daring. Kemudian, secara bertahap Anda dapat mengumpulkan data untuk memperoleh pemahaman terkait preferensi konsumen, dan menemukan peluang untuk cross-selling maupun upselling, atau bahkan berlangganan (subscription).
  1. Matchmaking Business berupaya untuk mempertemukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak terhubung. Tentu saja bisnis ini bukan hanya terbatas pada platform perjodohan, namun juga dapat berupa platform untuk mempertemukan siswa dan guru les, pengasuh anak dan konsumen orang tua yang memerlukan pengasuh, atau bahkan antara ahli potong rambut/ahli make up dengan konsumen yang memerlukan jasa tersebut. Umumnya bisnis ini memperoleh pendapatan dari biaya berlangganan atau biaya transaksi ketika berhasil mempertemukan kedua belah pihak yang saling memerlukan.
  2. Promotion Business bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke suatu bisnis yang sudah ada (existing). Sebagian besar business yang sudah ada (existing) tertarik untuk mendapatkan pelanggan baru namun cara untuk memperoleh pelanggan baru di dunia digital ini bisa sangat memusingkan bagi pemilik usaha kecil menengah atau start-up business. Promotion Business dapat menarik pelanggan baru dan membuat mereka melakukan kontak dengan suatu institusi bisnis, mengunduh informasi, memberikan kupon atau penawaran spesial.

Picture by : https://inmarketing.id/business-strategy-adalah.html

STRATEGI BISNIS
Strategi digital adalah penerapan teknologi digital ke dalam bisnis untuk membentuk kemampuan bisnis baru yang membedakan. Ke depan, semua strategi bisnis akan menjadi strategi digital.
Ada beberapa hal yang membuat kendala-kendala berwirausaha dapat diminimalisir dalam era digital ini, yakni dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah, bahkan menciptakan banyak kesempatan kolaborasi sehingga dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif. Dunia digital menawarkan sumber daya baru yang sangat luas bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan, mulai dari pengumpulan data terbuka, konten, kode, dan layanan yang tumbuh secara eksponensial hingga kontribusi online pengguna dan komunitas di seluruh dunia. Dunia digital juga menyediakan cara baru untuk menggabungkan sumber daya ini. Misalnya, bisnis kecil dapat memanfaatkan jaringan periklanan besar, chatbot berbasis Artificial Intelligence, freelancer global, atau penerjemahan bahasa hanya dengan beberapa klik atau beberapa baris kode.

Terdapat lima tipe dasar bisnis digital menurut Allen (2019), yakni: Content-Based Business, Community-Based Business, Online Store, Matchmaking Business, dan Promotion Business.

Mengembangkan Definisi Strategi Bisnis
Penting untuk diingat bahwa strategi digital adalah sebuah konsep — yaitu, strategi digital pada akhirnya harus mengarah pada pembuatan rencana atau peta jalan yang konkret. Sebagai contoh, katakanlah strategi suatu digital (tujuan akhirnya) adalah memonetisasi software produktivitas dasar yang telah dikembangkan dan digunakan oleh bisnis secara internal. Pada awalnya, disusun strategi untuk mengemasnya sebagai aplikasi seluler dan menjualnya kepada pengguna individu. lalu disadari bahwa itu memiliki nilai lebih jika menjualnya ke bisnis untuk dimasukkan ke dalam aplikasi seluler mereka sendiri. Strateginya (tujuan akhirnya) tidak berubah, tetapi strategi (rencananya) berubah.

Strategi Digital dalam Konteks Transformasi Digital
Strategi digital berfokus pada teknologi, bukan budaya. Strategi digital paling relevan dengan perubahan model bisnis dan penggunaan teknologi untuk menciptakan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan untuk menjadi bisnis digital.

Strategi Digital vs. Strategi Tehnik Informatika
Strategi digital mencari cara dalam menggunakan teknologi untuk mengubah aktivitas, sedangkan strategi TI bertujuan untuk mengubah teknologi secara terpisah dari bisnis lainnya. Proses strategi TI menentukan teknologi mana yang akan diinvestasikan berdasarkan arah bisnis saat ini. Strategi digital justru melihat aktivitas dan proses yang perlu diubah untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan. Kemudian, mencari kombinasi yang tepat dari teknologi dan strategi yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan pengalaman tersebut.

Dibuat untuk pemenuhan Tugas UAS Matakuliah Digital Bisnis di https://panca-sakti.ac.id, Pembuat adalah Bambang Gatot Tutuko, Nim 2892270018, Jurusan Manajemen.

Komentar

Postingan Populer